Tembawang warisan kearifan tradisional

Di masa lalu, sebagian besar masyarakat Suku Dayak memiliki pola pemukiman berpindah-pindah mengikuti pola perpindahan ladang yang merupakan kegiatan tahunan. Tembawang merupakan istilah umum yang digunakan oleh masyarakat dayak di Kalimantan Barat yang merujuk pada area bekas pemukiman, baik perorangan maupun kelompok yang merupakan warisan kearifan tradisional.
Tembawang Desa
Tembawang mengandung nilai-nilai yang sangat luhur seperti nilai ekonomi, Sosial budaya, dan Ekologi. Terdapat berbagai macam istilah lokal penyebutan mengenai tembawang, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan sosial budaya masyarakat hukum adat yang berkembang dalam suatu wilayah tertentu. Istilah tembawang bagi masyarakat hukum adat suku dayak kanayatn di kenal dengan istilah "Timawakng", dalam bahasa Bekati dengan istilah "Tembao", sedangkan bahasa ba'mak "Temawakng".

Konsep kepemilikan tembawang masyarakat adat suku Dayak dibagai menjadi 2 kategori umum, yaitu tembawang milik perseorangan atau keluarga dan tembawang yang dimiliki oleh bersama. Tembawang milik perseorangan atau keluarga adalah orang yang memiliki atau keluarga yang memiliki masih hidup. Sedangkan, tembawang bersama dimiliki keturunan dari yang memiliki tembawang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya sehingga tembawang tersebut diakui sebagai tembawang bersama.

Masing-masing suku Dayak memiliki karakteristik tembawang yang umum dan khusus. Karakteristik umum tembawang merupakan sumber cadangan pangan yang harus dijaga keberadaannya. Sedangkan karakteristik khusus dari tembawang mengisyaratkatan adanya perkembangan budaya dan adat istiadat pada suatu kelompok tertentu dimana diarea tembawang terdapat juga wakaf dan tempat ritual adat tertentu.

Sumber Referensi:
[1] borneoclimatechange.org
[2] matakalbar.com
[3] kiprahagroforestri.blogspot.com